welcome..... to my blog

Rabu, 28 November 2012

Buku : Model-model Pemberdayaan Masyarakat






Berminat ????

Hub : Tomo (FP UNS)
Telp : 0271 637457
email : nitrami.spk@gmail.com
 jumlah halaman : 373 halaman
harga buku : Rp. 100.000,-

Buku : Perbaikan Sifat Tanaman (pemuliaan tanaman)






Dalam buku ini dipaparkan dan dibahas tentang manusia memperbaiki sifat tanaman yang dimulai dari sejumlah peradaban primitif dibidang pertanian secara sederhana yaitu cara seleksi, dalam perkembangan berikutnya timbul pemikiran dan penemuan baru dalam upaya perbaikan sifat tanaman dikenal dengan pemuliaan tanaman yang diawali pangan dan pusat-pusat dari masing-masing jenis tanaman. .........

Penulis : Dr. Ir. Djati waluyo Djoar, MS dan Prof. Dr. Ir. Nandariyah, MS
145 Halaman

Harga : Rp. 85.000,00

Berminat ??????
hubungi :

Tomo (FP UNS)
Telp : 0271 - 637457
Email : nitrami.spk@gmail.com

Buku : Salak "Kajian Budidaya dan Kultur Jaringan"


Indonesia merupakan salah satu pusat asal dan pusat penyebaran tanaman salak dimana berbagai jenis salak tumbuh dan dibudidayakan oleh masyarakat. Keragaman tanaman salak dengan cita rasa yang berbeda-beda, masing-masing memiliki penggemar atau konsumen tersendiri.............
 ........
..... Namun  tentang kultur jaringan tanaman salak masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Maka dalam buku ini selain dijelaskan tentang berbagai jenis  tanaman salak yang banyak dibudidayakan di Indonesia, juga secara spesifik memuat hasil kajian tentang kultur jaringan tanaman salak dari berbagai perlakuan............

Penulis : Prof. Dr. Ir. Nandariyah, MS
92 halaman

Anda berminat dengan buku ini ???????
silahkan hubungi :

Tomo (FP UNS) 
Telp : 0271-637457
email : nitrami.spk@gmail.com
Harga buku : Rp. 75.000,00

Selasa, 27 November 2012

OBAT PSORIASIS, SEBOROIK & IKTIOSIS

Penyakit psoriasis, seboroik & iktiosis merupakan penyakit peradangan kulit baik kulit kepala, wajah, atau bagian tubuh lainnya, yang disertai dengan sisik. Ketiga penyakit ini diturunkan secara genetik (keturunan). Penyakit ini dapat diredakan dengan obat.
Obat untuk psoriasis, seboroik, & iktiosis, antara lain:
  1. Kalsipotriol (Vitamin D3) Untuk tingkat ringan dan sedang ,kuku dan kepala. Aman untuk jangka panjang dan untuk pemeliharaan. Efek samping ringan (iritasi kulit). Maksimal 100g salep/krim per minggu atau 60 ml solusion per minggu.
  2. Kortikosteroid Losio yang mengandung kortikosteroid juga bisa dioleskan pada kulit kepala atau bagian tubuh lainnya. Pada wajah digunakan losio yang hanya mengandung kortikosteroid 1%. Pemakaian kortikosteroid harus secara hati-hati, karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penipisan kulit dan gangguan lainnya. Jika kortikosteroid tidak dapat mengatasi ruam, kadang digunakan krim mengandung ketokonazole.
  3. Antralin Untuk tingkat ringan dan sedang. Efektif untuk Psoriasis di kepala. Efek samping: iritasi dan mengotori pakaian serta alat rumah tangga. Hindari pemakaian sekitar mata, alat kelamin, dan kulit lipatan.
  4. Emolien (pelembab) Mengendurkan dan melunakkan sisik ® penyerapan obat topikal lainnya lebih dalam dan lebih efektif. Vaselin menahan air, melunakkan dan mengendurkan sisik.
  5. Keratolitik
    Asam salisilat dapat menghancurkan sisik,menghilangkan gatal dan kemerahan kulit, meningkatkan penyerapan.
  6. Foto/fotokemo-terapi
    Sangat efektif utk Psoriasis sedang & berat. Proteksi: mata, muka tanpa psoriasis, payudara, alat kelamin, dan tahi lalat. Jangan diberikan kepada penderita yang sensitif thd sinar dan kanker kulit. Remisinya panjang dan perlu dosis pemeliharaan
    Pengobatan sistemik diperlukan untuk tingkat penyakit sedang, berat, & bandel. Pengobatan jangka panjang harus hati-hati (banyak efek samping sistemik) dan jangan diberikan kepada wanita hamil dan menyusui. Pengobatan tunggal, kombinasi atau rotasi seperti Asitretin, MTX, siklosporin.
  • PSORIASIS Psoriasis merupakan penyakit kulit kronik dan dapat kambuh bila lapisan kulit luar tumbuh secara abnormal. Bentuk berupa bercak merah dan dilindungi oleh sisik tebal, kering, keperak-perakan. Luka ini bervariasi dalam tingkat keparahan dan distribusi.
    Psoriasis diturunkan secara genetik dan penelitian terbaru menduga bahwa penyakit ini dapat dikaitkan dengan gangguan imunitas. Faktor lingkungan turut mempengaruhi serangannya. Psoriasis berlangsung seumur hidup, tidak menular, dan tidak mengancam jiwa.
    Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya psoriasis antara lain: infeksi yang dapat menyebabkan gejolak lesi berbentuk air mata, kehamilan, perubahan hormon, iklim (cuaca dingin cenderung memperburuk psoriasis), dan tekanan emosional.
    Ada 5 bentuk psoriasis, yaitu Psoriasis guttae, Psoriasis vulgaris (tipe plakat), Psoriasis pustular, Psoriasis eritroderma, dan Psoriasis arthritis, Psoriasis Kuku, Psoriasis Inverse dan Psoriasis scalp.
  • SEBOROIK Dermatitis seboroik sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga.
    Dermatitis Seboroik adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya.
    Pada kasus yang lebih berat, timbul beruntusan/jerawat bersisik kekuningan sampai kemerahan di sepanjang garis rambut, di belakang telinga, di dalam saluran telinga, alis mata dan dada.
  • IKTIOSIS Kadang kulit kering yang parah (iktiosis) merupakan akibat dari penyakit keturunan, seperti iktiosis vulgaris atau hiperkeratosis epidermolitik.
    Iktiosis juga bisa merupakan akibat dari kelainan yang tidak diturunkan, yaitu: Lepra, Tiroid yang kurang aktif, Limfoma, AIDS, Sarkoidosis.
    Kulit kering bisa mengalami iritasi dan sering menimbulkan gatal, kadang kulit terkelupas dalam serpihan-serpihan kecil dan sisik-sisik kecil. Pembentukan sisik paling sering terjadi pada tungkai bawah.
STRATEGI PENGOBATAN
Dalam pemilihan pengobatan, harus diperhatikan: keparahan dan luas penyakit, Lokasi dan tipe psoriasis, seboroik, riwayat penyakit lain, usia dan jenis kelamin, obat yang tersedia.
Langkah 1: tar, Kortikosteroid, Kalsipotriol, Tazaroten, Antralin Emolien/keratolitik.
Langkah 2: Foto/foto-kemoterapi: UVB, Psoralen UVA, kombinasi langkah 1 & fototerapi.
Langkah 3: pengobatan sistemik: asitretin, MTX, siklosporin, pengobatan rotasi/kombinasi.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari obat psoriasis, seboroik & iktiosis yang berbeda dengan isi yang sama secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda dapat memilih dan beli obat kulit sesuai dengan kemampuan anda

sumber  : disini

Cara Instal Visual Foxpro 9.0

Proses instalasi :
1.       Buka file Y telah diekstrak sebelumnya. Jika sudah buka foldernya dan klik bacaan setup.exe seperti gambar dibawah ini

2.       Jika sudah akan muncul gambar seperti dibawah ini.


lalu klik tahap yang pertama 1 Prerequisites. Jika sudah lalu Done
3.       Lalu klik tahap yang kedua 2 Visual Foxpro.  

Jika sudah akan muncul perintah untuk memasukkan Serial Number  seperti gambar dibawah ini. . .





centang bacaan I Accept the Agreement. Selanjutkan masukkan serial number (sudah ada di folder Y

anda download sebelumnya) pastekan di kotak Product Key. Jika sudah lalu klik Continue



 4.       Lalu akan muncul pemberitahuan

5.       Lalu akan muncul pemberitahuan yang menyatakan Setup is Complete. Kemudian klik Done
6.       Selanjutnya langsung saja klik Exit (lewati tahap 3 Service Releases) karena tidak terlalu penting .
7.       Dan selesai sudah proses Instalasi foxpronya . . . 
       selamat mencoba semoga bermanfaat    ^_^





Senin, 26 November 2012

CARA MENGETAHUI JENIS KELAMIN BAYI DALAM KANDUNGAN

 
 
 
 
Cara mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan, merupakan tema yang sudah banyak diungkap dengan beragam metode mulai dari cara tradisional sebagai warisan leluhur sampai cara modern sebagai perkembangan kemajuan tekhnologi masa kini. 



Untuk cara tradisional biasanya dengan mengenali ciri fisik atau perilaku ibu hamil, sedang cara modern diantaranya dengan menggunakan alat USG (Ultrasnografi), Mengambil cairan ketuban, CVS (Chorionic Villus Sampling) atau menggunakan sampel darah bayi. Dari cara tersebut diatas memang ada yang akurat, terutama dengan cara modern, hanya saja cara ini ada konsekuensi ekonomi, jadi bagi sebagian masyarakat kecil menghindarinya karena keterbatasan biaya.

Lantas bagaimana caranya jika kita tetap ingin mengetaui jenis kelamin bayi dalam kandungan yang akurat, tetapi tidak ada biaya? Cara berikut mungkin bisa menjadi alternative dan sudah banyak dilakukan sebagian masyarakat termasuk saya. Awalnya saran dari teman, hanya sekedar iseng tetapi karena penasaran saya coba juga dan hasilnya 100% akurat. Selanjutnya saya sarankan kebeberapa teman (sekalian riset), sampai saat ini sudah tiga kali uji coba dengan orang yang berbeda hasilnya 100% akurat, dan masih berjalan beberapa teman yang mau untuk dijadikan sampel riset. 
Mungkin anda sudah tau, dan pernah baca dari artikel atau postingan di blog, cara ini dinamakan “Bandul Cincin”, berikut langkahnya:
Siapkan cincin (saya gunakan cincin emas) dan seutas benang (sekitar 15 cm), kemudian ikatkan ujung benang pada cincin yang sudah disiapkan. Berikutnya baringkan istri anda terlentang, jangan lupa buka bajunya sedikit (semuanya juga boleh) terutama dibagian pusar, kemudian gantungkan cincin tadi tepat diatas pusar, diberi jarak sekitar 2 cm, diamkan sejenak sekitar 2 sampai 3 menit, selanjutnya cincin akan bergerak dengan sendirinya. Gerakan inilah yang akan menunjukkan jenis kelamin bayi. Ada dua gerakan yang berbeda yaitu;
a) Jika laki-laki, cincin akan bergerak maju mundur
b) Jika perempuan, cincin bergerak memutar

Tabel Riset

NO
NAMA BAYI
JANIN
GERAKAN
LAHIR
TTL
1

5 bulan
Maju mundur
Laki-laki

2

7 bulan
Memutar
Perempuan

3
Tahir
6 bulan
Maju mundur
Laki-laki
 17-4-2010
4
8 bulan
memutar
perempuan
11/03/2011































Selamat mencoba dan boleh melengkapi table diatas

Puasa......nglurug tanpo bolo

Tidak seperti ibadah lainnya, puasa memiliki keistimewaan. Semua amal kebaikan manusia akan diberi pahala oleh Allah, secara berlipat dari 10 kali sampai 700 kali. Tetapi untuk puasa, salah satu hadist Qutsi menyebutkan firman Allah:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Allah swt ‘azza wa jalla berfirman: “Kecuali puasa karena ia untuk saya maka saya yang akan membalas untuknya
Kita ingat dalam Perang Badar, kaum muslimin dengan jumlah jauh lebih sedikit, hanya sepertiga dari jumlah musuh, tetapi dengan pertolongan Allah dapat memenangkan perang tersebut. Namun setelah perang, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa “kita baru saja meninggalkan sebuah perang kecil, dan menuju sebuah perang yang besar”. Para Sahabat bertanya “apa perang besar itu ya Rasullulah?” Beliau menjawab “Perang besar itu adalah perang melawan hawa nafsu”.
Hal ini sangat erat kaitannya dengan puasa. Selama puasa, kita dilatih untuk menahan diri dari hal-hal yang menyenangkan. Makan, minum dan hubungan seks di siang hari, itu hal-hal yang nampak nyata. Lebih dari itu, kita juga menahan diri dari perbuatan yang sia-sia dan kata-kata tidak berguna sebagaimana ciri orang-orang mukmin yang memperoleh keuntungan:
وَٱلَّذِينَ هُمْ عَنِ ٱللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.
Puasa juga mencirikan usaha melatih kesabaran. Sabar menghadapi ujian berpuasa itu sendiri, sekaligus sabar menghadapi berbagai masalah. Puasa juga melatik ketajaman jiwa sosial, dengan memperbanyak sedekah dan membayar zakat di akhir Ramadhan. Ketajaman itu diperoleh dengan mengekang nafsu sekarah, mendorong semangat berbagi. Jadi intinya, puasa adalah menahan hawa nafsu, dengan satu misi menjadi orang-orang yang bertakwa.
Mungkin banyak juga ibadah lain dengan misi serupa. Tetapi menariknya, dalam hal ini pun ibadah puasa tidak sama dengan ibadah yang lain. Tidak ada yang tahu seberapa “kualitas” kita berpuasa. Hanya kita sendiri dan Allah yang mengetahuinya. Artinya, dalam perang melawan hawa nafsu itu, kita berperang sendirian.
Menarik untuk melihat kaitan kesendirian dalam berperang melawan hawa nafsu selama puasa ini, dengan salah satu pitutur filosofi jawa. Ada beberapa tafsir lain memang. Tetapi saya lebih suka menafsirkannya seperti uraian berikut ini.
Disebutkan dalam Serat Wedhatama agar kita berpegang 4 pitutur (ajaran). Pertama adalah “Nglurug tanpa bala”. Terkait dengan puasa, ini menggambarkan “kesendirian kita dalam melawan hawa nafsu”.
Ada satu kisah menarik. Abdullah bin Dinar meriwayatkan bahwa suatu hari dia berjalan bersama Amirul Mukminin Umar bin Khattab dari Madinah menuju Makkah. Di tengah perjalanan beliau bertemu dengan anak gembala. Lalu timbul niat dalam hati Khalifah Umar untuk menguji sejauh mana kejujuran dan keamanahan si anak gembala itu.
Maka, terjadilah dialog berikut ini (disarikan menurut arti):
Kalifah : ‘Wahai anak gembala, kambing siapa sebanyak ini?”
Anak    : “Oh, ini milik tuanku”
Kalifah : “Apakah tuanmu tahu berapa jumlahnya, apakah ada yang sakit, apakah ada yang mati, apakah ada yang beranak dan seterusnya”
Anak    : “Tidak, tuanku hanya mengetahui apa-apa tentang kambing itu dari laporanku”.
Kalifah : “Kalau begitu, bagaimana kalau kau jual kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu itu!”
Anak    : “Aku hanya seorang budak, tidak berhak menjualnya”
Kalifah : “Atau kita sembelih saja, kita makan bersama-sama”
Anak    : “Bagaimana kalau tuanku bertanya tentang kambing itu”
Kalifah : “Katakan saja nanti pada tuanmu, anak kambing itu dimakan serigala.”
Anak gembala tersebut diam sejenak, ditatapnya wajah Amirul Mukminin, lalu keluar dari bibirnya perkataan yang menggetarkan hati Khalifah Umar, ”Fa ainallah?” (Kurang lebih maknanya adalah, ”Jika Tuan menyuruh saya berbohong, lalu di mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah Tuan tidak yakin bahwa siksa Allah itu pasti bagi para pendusta?’
Subhanallah!
Boleh jadi, tidak ada orang yang tahu seberapa kualitas puasa kita. Mudah saja kita membohongi mereka. Tetapi bila kita nglurug tanpa bala dengan keyakinan terus bertanya “Fa ainallah” maka kita pun akan yakin bahwa Allah terus bersama kita dan melihat semua perbuatan kita:
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌۭ
… dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan
Keyakinan akan kebersamaan dengan Allah ini yang menjadi modal utama untuk berani nglurug tanpa bala. Sekaligus, menjadi teman yang senantiasa mengingatkan kita dari perbuatan menurutkan hawa nafsu ke hal-hal yang buruk.
Bila perang itu akhirnya kita menangkan, maka ajaran berikutnya menyatakan kita akan menang tanpa ngasorake (menang tanpa mengalahkan). Mengalahkan hawa nafsu, tidak akan membuat kita direndahkan. Justru akan semakin meningkat derajat diri kita. Dalam hal puasa, kita akan makin mendekati derajat orang-orang yang bertakwa.
Selanjutnya, derajat itu akan berimplikasi pula ke ajaran berikutnya sugih tanpa bandha (kaya tanpa harta). Ketakwaan akan membawa ke sifat tawakal hanya kepada Allah. Sifat ini mendorong sikap untuk senantiasa bersyukur atas apa yang telah dilimpahkan Allah. Tidak ada lagi dorongan untuk serakah. Kita rajin berusaha, tetapi hasilnya diserahkan kepada kehendak Allah, yang Maha Tahu yang terbaik bagi kita. Kita senantiasa bersyukur karena:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌۭ…
dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Sifat tawakal juga akan membawa kita ke ajaran ke empat yaitu sekti tanpa aji-aji (sakti tanpa membawa senjata). Orang Jawa sering menyebutnya “pasrah mring Pangeran”. Dengan tawakal, kita akan merasa senantiasa aman, tidak penuh was-was dan prasangka negatif. Dengan tawakal kita tidak perlu selalu merasa cemas. Dengan keyakinan telah melaksanakan sesuai perintahnya, maka kita yakin Allah selalu bersama kita:
لَا تَحْزَنْ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا…
Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS 9:40)
Saya memandang kaitan berupa garis lurus antara ibadah puasa dengan 4 ajaran tersebut. Hubungan linier itu tergambar jelas. Ajaran dalam filosofi jawa itu telah berumur panjang. Sebagai orang Jawa, kita sering mendengarnya. Bahkan 4 ajaran itu pun tidak jarang tampil dalam wahana dan diskursus nasional. Dan bagi saya, berpuasa sesuai ajaran Islam maupun nilai-nilai ajaran filosofis tersebut, ternyata berada di jalur yang sama. Bagi saya, inilah makna tersembunyi dari ujaran dalam tembang Pangkur:
Mrih kretarto pakartining ngelmu luhung
Kang tumprap ing tanah Jawi
Agama ageming aji.
Selamat meneruskan ibadah puasa, semoga meningkat derajat kita. Amin.a
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Share: Print Friendly and PDF